4 Strategi Bisnis Saat Pandemi COVID-19

Pada tahun 2020, dampak pandemi COVID-19 diterima oleh berbagai pihak di seluruh dunia. Salah satu sektor yang mengeluarkan dampak adalah sektor bisnis / bisnis. Mulai dari penurunan penjualan hingga penutupan bisnis / bisnis. Memanfaatkan teknologi dan tertarik melihat peluang adalah beberapa kunci bagi bisnis untuk bertahan selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, beberapa strategi bisnis perlu dilakukan agar dapat bertahan di tengah krisis pandemi COVID-19.

Pandemi Strategi Bisnis Saat COVID-19

Dikutip dari berbagai sumber (tirto, stickearn, Suara.com) dan dari pengalaman CV BukitES, berikut adalah beberapa strategi bisnis yang bisa Anda rujuk.

  1. Saling Memberi
    Selama krisis ini, saling memberi akan meningkatkan nilai perusahaan Anda. Kami, CV BukitES, menyediakan pembersih tangan untuk pelanggan kami sehingga mereka dapat menggunakannya baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk perusahaan atau toko mereka.
  2. Pastikan Bisnis Anda Online
    Ketika penyakit ini berkembang dan menyebar melalui interaksi manusia, banyak negara mendorong warganya untuk tinggal di rumah. Beberapa kota di Indonesia telah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) sehingga banyak orang sering di rumah. Ini meningkatkan lalu lintas pencarian online. Setiap orang saat ini mencari informasi terbaru tentang ponsel dan komputer mereka, termasuk belanja online, yang juga merupakan cara untuk menghabiskan waktu. Pastikan bisnis Anda ada di halaman utama mesin pencari online (Google, Bing, Yahoo, dll.) Dan mudah ditemukan di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan sebagainya.
  3. Promosi
    Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis / bisnis Anda yang mempromosikan, termasuk memberikan potongan harga untuk pembelian barang tertentu atau pengiriman gratis. Adanya promosi ini dapat memberikan stimulasi bagi pelanggan untuk membeli produk Anda.
  4. Memangkas Biaya Operasi
    Strategi ini dilakukan jika memang bisnis / bisnis Anda tidak lagi mampu memikul beban operasional penuh. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah (1) karyawan tidak aktif (satu hari masuk, satu hari di rumah) sehingga beban gajinya setengah, (2) PHK karyawan selama beberapa hari.